Kamis, 18 Februari 2010

Pendahuluan.

Begitu banyak penafsiran Firman Tuhan kita dengar dikotbahkan Pendeta atau kita baca pembahasannya. Yang satu berkata “begini” berdasarkan faham ini, sementara yang lain berkata “begitu” menurut faham yang lainnya. Mana yang benar sih ? Kenyataan banyaknya macam-macam penafsiran ini tentu saja sangat membingungkan kita, anak-anak Tuhan “awam” yang sama sekali tidak memiliki latar belakang pendidikan Theologia seperti halnya dengan para Pendeta ataupun para Theologis itu. Ironisnya, Alkitab kita yang penuh berisi dengan perumpamaan-perumpamaan yang disampaikan oleh Tuhan Yesus serta sarat dengan nubuatan-nubuatan itu merupakan lahan yang subur untuk timbulnya penafsiran yang menyesatkan, hal yang sudah diperingatkanNya melalui Rasul Paulus :


Ibr.2:1

Karena itu harus lebih teliti kita memperhatikan apa yang telah kita dengar,

supaya kita jangan hanyut dibawa arus.


Masalah kita anak-anak Tuhan “awam” adalah, kurang membaca dan merenungkan sendiri Firman Tuhan dan lebih suka “makan saja” apa yang dihidangkan oleh orang lain, yang artinya mengandalkan kekuatan manusia ! (Yer.17:5). Padahal kalau kita mau “bodoh-bodohan” saja dengan Tuhan, maka justru Tuhan akan memberikan kita pewahyuanNya yang murni dengan limpahNya tanpa dikotori oleh faham apalagi doktrin manapun !



1Kor.1:27-29

1:27 Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat,

1:28 dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti,

1:29 supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah.


Mzm.119:130

Bila tersingkap, firman-firman-Mu memberi terang,

memberi pengertian kepada orang-orang bodoh.


Adalah benar bahwa kita harus memegang teguh prinsip kehati-hatian didalam kita menafsirkan kebenaran Firman Tuhan, tetapi empat prinsip utama ini cukup menjadi dasar bagi kita, anak-anak Tuhan “awam” untuk menguji apakah penafsiran yang kita dapat itu benar atau tidak, yaitu :

1. Kita memiliki TAKUT AKAN TUHAN YANG BESAR, dalam arti kata, tujuan kita mencari kebenaranNya itu bukanlah untuk “mengaminkan” daging kita melainkan untuk mencari kehendakNya, menyenangkan hatiNya – apapun konsekuensinya bagi daging kita nantinya – kita siap menerima teguranNya kalau kita memang salah. Bdk. Yeh.14:1-11.

2. Menjaga hubungan intim dengan Tuhan Yesus dalam relasi 24-7-365, berjaga-jaga terus dalam roh yang memuji dan menyembahNya setiap saat (24 jam sehari, 7 hari seminggu & 365 hari setahun!).

3. Kebenaran Firman Tuhan yang kita dapatkan itu harus dapat dijelaskan atau diteguhkan oleh Firman Tuhan yang lainnya.

4. Setelah itu kita uji terus, dengan kita mencoba untuk menelusurinya kedalam Alkitab versi-versi lainnya bahkan dengan versi King James/ New King James, dan kalau ada, kedalam Strong Concordance-nya sehingga kita mengerti apa yang dimaksud dengan akar kata yang dipakai didalam Firman Tuhan yang sedang kita uji penafsirannya itu, lalu setelah itu kita pegang yang baik (1Tes.5:21), kita lakukan dengan setia apa yang sudah diwahyukan kepada kita dan kalau kita benar maka pasti Tuhan akan memberikan konfirmasiNya lewat Hamba-hambaNya yang lain, sekalipun “nun jauh disana”, diujung langit yang lainnya.


Karena itulah dalam Blog THE SHOFAR kita ini, saya mengajak kita semua untuk “bodoh-bodoh”an saja dengan Tuhan (memang kita bodoh) sehingga kita dapat mengalami Mzm.119:130 dengan kita menjadi pelaku FirmanNya, sekecil apapun itu sehingga membawa transformasi dalam hidup kita dan kita akan dapat mengalami apa yang Rasul Paulus katakan dalam :


Romans.12:2

And be not conformed to this world: but be ye transformed by the renewing of your mind,

that ye may prove what is that good, and acceptable, and perfect, will of God.


Yang kalau kita terjemahkan “bodoh-bodoh”an saja maka artinya :


Janganlah menyesuaikan dirimu dengan faham dunia ini

tetapi bersedialah untuk ditransformasi melalui pembaharuan cara berpikirmu, sehingga kamu dapat membuktikan yang bagaimana itu kehendak Tuhan yang baik, yang berkenan dan yang sempurna.



Persoalan dasar kita memang ada pada CARA BERPIKIR kita yang selama ini sudah disesatkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, seperti yang dikatakan oleh Rasul Paulus, sehingga penyesatan-penyesatan itu menjadi benteng - kubu pertahanan (penolakan) didalam logika kita sendiri saat kita menerima kebenaran yang sesungguhnya,

2Kor.11:3

Tetapi aku takut, kalau-kalau pikiran kamu disesatkan dari kesetiaan kamu yang sejati kepada Kristus, sama seperti Hawa diperdayakan oleh ular itu dengan kelicikannya.


Jadi bagaimana supaya benteng – kubu pertahanan yang dibangun Iblis dalam logika kita itu hancur, dalam nama Yesus Kristus ? Serahkan pikiran kita untuk dipakaiNya, kita “bodoh-bodohan” saja dengan Yesus, Ok ?!


Rm.6:13

Dan janganlah kamu menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa untuk dipakai sebagai senjata kelaliman, tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang,

yang dahulu mati, tetapi yang sekarang hidup.

Dan serahkanlah anggota-anggota tubuhmu (termasuk PIKIRAN – LOGIKAMU !)

kepada Tuhan untuk menjadi senjata-senjata kebenaran.


Mat.22:37

Jawab Yesus kepadanya:

"Kasihilah Tuhan, Bapamu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu

dan dengan segenap akal budi (PIKIRAN – LOGIKAMU)mu.


Dan saya berdoa bagi saudara,


Ef.1:17-21

1:17 dan meminta kepada Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yaitu Bapa yang mulia itu, supaya Ia memberikan kepadamu Roh hikmat dan wahyu untuk mengenal Dia dengan benar.

1:18 Dan supaya Ia menjadikan mata hatimu terang, agar kamu mengerti pengharapan apakah yang terkandung dalam panggilan-Nya: betapa kayanya kemuliaan bagian yang ditentukan-Nya bagi orang-orang kudus,

1:19 dan betapa hebat kuasa-Nya bagi kita yang percaya, sesuai dengan kekuatan kuasa-Nya,

1:20 yang dikerjakan-Nya di dalam Kristus dengan membangkitkan Dia dari antara orang mati dan mendudukkan Dia di sebelah kanan-Nya di sorga,

1:21 jauh lebih tinggi dari segala pemerintah dan penguasa dan kekuasaan dan kerajaan dan tiap-tiap nama yang dapat disebut, bukan hanya di dunia ini saja, melainkan juga di dunia yang akan datang.


Selamat merenungkan !



Jesus Bless You

(deborah-theshofar.blogspot.com)


Catatan :

Cara pembahasan kita yang “bodoh-bodohan” ini bukannya tanpa kekurangan. Dan kekurangannya itu adalah karena saya dan saudara (mungkin) hanya menguasai bahasa Inggris dan tidak mengerti Alkitab di dalam bahasa Ibrani serta Yunaninya sebagai dasar penggalian Firman Tuhan yang paling akurat dan kita “hanya bersandar” pada Strong Concordance saja. Oleh karena itulah, jika sekiranya ada diantara Saudara sekalian yang mengerti arti bahasa Ibrani atau Yunaninya tentang ayat-ayat yang sedang kita bahas itu, maka dengan segala kerendahan hati saya mohon agar Saudara dapat memberikan masukannya sehingga penafsiran kita nanti bisa menjadi lebih akurat.


1Kor.13:9-10

Sebab pengetahuan kita tidak lengkap dan nubuat kita tidak sempurna.

Tetapi jika yang sempurna tiba, maka yang tidak sempurna itu akan lenyap.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar